#4 Parameter Pencemaran Lingkungan
PARAMETER PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran dapat dibedakan berdasarkan macam bahan pencemarnya, sebagai berikut:
- Pencemaran kimiawi, bahan pencemar berupa zat-zat kimia, misalnya zat radioaktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr, dan Ni), pupuk organik, pestisida, detergen, dan minyak.
- Pencemaran biologi, bahan pencemar berupa mikroorganisme, misalnya Eschercia coli, Entamoeba coli, dan Salmonella typhosa.
- Pencemaran fisik, bahan pencemar berupa benda-benda yang sulit terurai di alam, misalnya kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.
Menurut WHO (World Health Organization), tingkat pencemaran didasarkan pada kadar bahan pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
- Pencemaran yang mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada pancaindra dan tubuh serta menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya, gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih.
- Pencemaran yang mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya, pencemaran oleh Hg (air raksa) di Minimata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi cacat.
- Pencemaran dengan kadar bahan pencemar sangat tinggi sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Misalnya, pencemaran oleh nuklir.
Untuk mengetahui apakah suatu lingkungan telah tercemar dan berapa besar tingkat pencemaran yang terjadi, dapat digunakan beberapa parameter. Parameter yang merupakan indikator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut:
- Parameter kimia. Parameter kimia meliputi CO2, derajat keasaman (pH), alkalinitas, dan kadar logam-logam berat. Air yang normal akan memiliki pH yang netral yaitu 7. Menurut Pamungkas (2016) pada pH yang sangat kecil (kurang dari 7) atau sangat besar (lebih dari 7) mikroorganisme tidak aktif atau bahkan akan mati. Perairan dikatakan baik apabila mempunyai tingkat alkalinitas di atas 20 ppm.
- Parameter biokimia. Salah satu parameter biokimia adalah BOD (Biochemical Oxygen Demond). BOD adalah kadar oksigen terlarut yang hiking dari sampel air pada waktu dan suhu tertentu, melalui penguraian bahan organik oleh mikroorganisme. Cara pengukurannya adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui kadar oksigennya selama lima hari. Kemudian, kadar oksigennya diukur lagi. BOD digunakan untuk mengukur banyaknya pencemar organik. Kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm.
- Parameter fisik. Parameter fisik meliputi suhu, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas.
- Parameter biologi. Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya bakteri, virus, bentos, dan plankton.
Komentar
Posting Komentar