#7 Pengelolaan Limbah
PENGELOLAAN LIMBAH
Limbah merupakan sumber daya alam yang telah kehilangan fungsinya. Keberadaannya dalam lingkungan dapat mengganggu keindahan, kenyamanan, dan kesehatan. Akumulasi limbah berpotensi menjadi polutan. Oleh karena itu, limbah perlu mendapat perhatian seksama serta penanganan semaksimal mungkin sebelum menimbulkan kerugian bagi masyarakat.
Makhluk hidup, khususnya manusia merupakan pihak yang selalu memanfaatkan lingkungan hidupnya, baik dalam hal respirasi, pemenuhan kebutuhan pangan, papan, dan lain-lain. Manusia juga memiliki kemampuan mengkreasi dan mengonsumsi berbagai sumber-sumber daya alam bagi kebutuhan hidupnya. Akibat dari ini adalah terbentuknya limbah oleh sampah-sampah yang tidak sepenuhnya dapat diolah oleh masyarakat. Untuk itu perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk mencegah peningkatan kerusakan lingkungan, antara lain dengan pengelolaan limbah dan sampah.
Bermacam-macam limbah ada di sekitar kita, baik limbah cair maupun limbah padat, baik yang berasal dari kegiatan rumah tangga berupa limbah domestic maupun dari aktivitas pembangunan, misalnya limbah pabrik.
Upaya pengelolaan dan penanganan limbah dan sampah sedang digalakkan. Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan mengubah sampah menjadi benda atau barang yang memiliki nilai ekonomi atau mengolah sampah agar menjadi benda atau barang yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
Reuse, Reduce, dan Recycle
Penanganan limbah sampah dapat dilakukan dengan penerapan prinsip 3R, yaitu reuse, reduce, dan recycle. Setiap orang diharapkan menerapkan 3R dalam kegiatan sehari-hari untuk mewujudkan lingkungan yang lebih bersih, indah, dan nyaman.
a. Reuse
Reuse adalah menggunakan kembali benda yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Contohnya, memberikan baju yang sudah tidak muat pada adik atau saudara kita yang membutuhkan. Contoh lainnya adalah menggunakan botol plastik bekas air mineral sebagai pot tanaman, dan memilih wadah, kantong, atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang.
b. Reduce
Reduce adalah mengurangi penggunaan bahan-bahan yang mengakibatkan sampah dan dapat merusak lingkungan. Contoh reduce misalnya mengurangi belanja barang-barang yang tidak terlalu diperlukan, misalnya baju baru, aksesoris tambahan atau apa pun yang intinya adalah pengurangan kebutuhan. Contoh kegiatan reduce sehari-hari antara lain sebagai berikut:
- Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
- Menghindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
- Menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill), misalnya alat tulis yang dapat diisi ulang.
- Menguarangi penggunaan tisu dan menggantinya dengan memakai sapu tangan.
- Selalu memeriksa print preview sebelum mencetak agar tidak salah.
- Menggunakan e-mail (surat elektronik) untuk berkirim surat.
c. Recycle
Recycle adalah mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. Contohnya adalah mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Contoh kegiatan recycle sehari-hari antara lain sebagai berikut:
- Memilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
- Mengolah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
- Melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos.
- Melakukan pengolahan sampah nonorganik menjadi barang yang bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual.
Banyak negara telah melakukan pemisahan sampah organik dan anorganik untuk keperluan daur ulang. Setiap rumah memiliki tempat sampah yang berbeda warna sesuai peruntukannya untuk memudahkan pengelolaan. Beberapa negara juga telah menerapkan kebijakan meminimalisasi pemakaian plastik untuk kantong belanja dan menggantikannya dengan kertas yang lebih ramah lingkungan. Penting juga bagi masyarakar untuk mengurangi limbah domestic dengan cara berhemat dan mengurangi sifat konsumtif.
Pengelolaan Limbah Padat
Pengelolaan limbah padat dapat dilakukan dengan metode menibun (sanitary landfilli), pembakaran (insinerasi), dan pembuatan kompos.
a. Sanitary landfill.
Limbah padat dapat dikurangi dengan menimbun limbah dalam lubang galian. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yang tidak terpakai, lubang bekas pertambangan, atau lubang-lubang dalam. Pada metode sanitary landfill, sampah ditimbun dalam lubang yang diberi alas lapisan tanah liat dan lembaran plastik untuk mencegah perembesan limbah ke tanah. Penimbunan limbah padat yang tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan, diantaranya bau tidak sedap, menjadi sarang hama dan penyakit, terjadi genangan air dari sampah tersebut, dan adanya gas metana dan karbon dioksida yang berbahaya bagi kesehatan.
b. Insinerasi.
Insinerasi adalah proses pembakaran sampah atau limbah padat menggunakan suatu alat yang disebut Insinerator. Kelebihan dari proses ini adalah volume sampah dapat berkurang sangat banyak (mencapai 90%). Selain itu, proses insinerasi menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan sebagai penggerak turbin untuk menghasilkan listrik atau untuk pemanas ruangan.
c. Kompos.
Pembuatan kompos adalah mengolah sampah organik seperti sayuran, daun-daun kering, dan kotoran hewan melalui proses penguraian oleh mikroorganisme tertentu. Pembuatan kompos adalah salah satu cara terbaik dalam penanganan sampah organik.
Pengelolaan Limbah Cair
Pengolahan limbah cair dalam limbah domestik dilakukan untuk menghilangkan bahan-bahan yang mengontaminasi lingkungan dari air limbah dan limbah rumah tangga. Pengolahan limbah meliputi proses fisik, kimia, dan biologis. Tujuannya adalah untuk menghasilkan limbah tanpa menimbulkan masalah kepada masyarakat dan mencegah polusi.
Pabrik-pabrik semestinya memiliki sistem penampungan serta pengolahan limbah sehingga limbah yang terpaksa dibuang di perairan atau lingkungan tidak membahayakan masyarakat. Di daerah yang tidak memiliki sumber air, limbah cair dapat dialirkan menuju pabrik pengolahan limbah, untuk diproses menjadi air bersih. Tahap pemrosesan antara lain penyaringan, pemisahan bahan partikel, dan penghancuran limbah organik menggunakan mikroorganisme aerobik. Proses kimia digunakan untuk menghilangkan rasa, bau, dan zat yang tidak dikehendaki dari air limbah.
Pengelolaan Limbah Gas
a. Filter Udara
Filter udara dipasang pada cerobong untuk menyaring kotoran. Filter udara harus dikontrol secara rutin, apabila filter sudah penuh dengan debu maka alat filter tersebut harus segera diganti.
b. Pengendap Siklon
Merupakan pengendap debu (abu) yang terdapat dalam gas buangan atau udara di ruangan pabrik yang berdebu. Prinsip kerja alat pengendap siklon memanfaatkan prinsip kerja sentrifugal dari udara atau gas buangan yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon sehingga partikel yang relatif berat akan jatuh kebawah.
c. Filter Basah
Prinsip kerja filter basah adalah membersihkan udara dengan cara menyemprotkan air. Debu akan turun ke bawah pada saat mengalami kontak dengan air.
d. Pengendap Elektrostatik
Alat ini digunakan untuk membersihkan udara yang kotor dalam volume yang relatif besar dan kotoran dalam udara berupa aerosol dan uap air. Alat ini dapat membersihkan udara secara cepat. Udara yang keluar dari alat ini sudah relatif bersih.
Referensi
Pratiwi, D.* et. al. (2017). *Biologi. Jakarta: Erlangga
Komentar
Posting Komentar